Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim sepakat memperkuat kerja sama strategis di sektor kelapa sawit, memperkuat posisi Indonesia-Malaysia sebagai produsen utama dunia
Arsad Ddin
28 Januari 2025Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim sepakat memperkuat kerja sama strategis di sektor kelapa sawit, memperkuat posisi Indonesia-Malaysia sebagai produsen utama dunia
Arsad Ddin
28 Januari 2025Prabowo Subianto, Presiden Indonesia, bersama Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyampaikan keterangan pers di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Senin, 27 Januari 2025 (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Kuala Lumpur, HAISAWIT - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, sepakat memperkuat kerja sama strategis dalam sektor kelapa sawit. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan yang berlangsung di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, pada Senin (27/01/2025).
Indonesia dan Malaysia, sebagai dua produsen utama kelapa sawit dunia, memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan global. Kedua negara menyumbang sekitar 80 persen dari total produksi kelapa sawit di dunia, menjadikan kerja sama ini sangat strategis.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan pentingnya hubungan erat antara Indonesia dan Malaysia, tidak hanya karena kedekatan geografis, tetapi juga karena sejarah dan budaya yang sama. Ia juga menyoroti peran vital kelapa sawit sebagai salah satu komoditas unggulan kedua negara.
“Setiap saya ke negara-negara tertentu mereka selalu mengatakan perlu kelapa sawit. Mesir, India, Pakistan, semua. Jadi kita saya kira bisa berbuat banyak baik. Dan terima kasih sokongan dari Malaysia terus dalam hal-hal ini,” ucap Presiden Prabowo, dikutip, Selasa (28/01/2025).
Selain membahas strategi bersama dalam memperkuat posisi kelapa sawit di pasar global, kedua pemimpin juga membahas pentingnya keberlanjutan industri ini. Sinergi antara Indonesia dan Malaysia diharapkan mampu menghadapi tantangan, termasuk kampanye negatif terhadap kelapa sawit di pasar internasional.
Dalam konteks ini, kolaborasi yang erat diperlukan untuk memperjuangkan posisi kelapa sawit sebagai komoditas yang ramah lingkungan dan memiliki manfaat ekonomi besar bagi jutaan petani di kedua negara.
Pertemuan ini menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia. Prabowo dan Anwar sepakat untuk mempercepat implementasi kesepakatan yang telah dirumuskan dengan melibatkan kementerian terkait di kedua negara.
Kesepakatan ini diharapkan tidak hanya memperkokoh hubungan Indonesia dan Malaysia, tetapi juga memberi dampak positif bagi industri kelapa sawit di kedua negara serta meningkatkan daya saing di pasar internasional.***