
Pejabat Kementerian UMKM dan BPDP mencermati produk turunan sawit dari pelaku UMKM di ajang Showcase & Outlook UMKM Sawit 2025. (Doc. BPDP)
Jakarta, HAISAWIT - Showcase & Outlook UMKM Sawit 2025 digelar di Nareswara Ballroom, Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (12/03/2025). Acara ini membahas peluang besar yang masih terbuka bagi pengembangan produk turunan kelapa sawit di Indonesia.
Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Bagus Rachman, mengungkapkan bahwa dari 200 jenis produk turunan sawit, baru sekitar 100 yang dimanfaatkan secara optimal. Hal ini membuka peluang bagi pelaku usaha mikro dan menengah untuk mengembangkan bisnisnya lebih luas.
"Hingga kini baru 100 dari 200 produk turunan sawit yang dimanfaatkan sehingga hal ini menjadi potensi besar bagi pengusaha mikro agar berkembang menjadi lebih besar," ujar Bagus, dikutip laman BPDP, Jumat (14/03/2025).
Pemerintah melalui BPDP dan berbagai pihak terkait berupaya untuk mendorong pengembangan UMKM berbasis sawit. Program pelatihan dan pendampingan menjadi salah satu strategi yang diterapkan agar para pelaku usaha dapat memaksimalkan potensi produk turunan sawit.
Pemimpin Redaksi Olenka, Cahyo Prayogo, menyampaikan bahwa kolaborasi antara BPDP dan Olenka merupakan langkah nyata dalam mendukung hilirisasi industri sawit di sektor UMKM.
"Kegiatan Showcase dan Outlook UMKM Sawit 2025 merupakan hasil kerja sama antara Olenka.id dan Badan Pengelola Dana Perkebunan atau BPDP. Kegiatan ini adalah wujud komitmen Olenka dan BPDP dalam mendorong pengembangan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia," ujar Cahyo.
Selain memfasilitasi pelatihan dan pendampingan, BPDP juga berperan dalam membantu pemasaran produk UMKM sawit agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk dalam negeri di kancah global.
Di sisi lain, Kepala Divisi UKMK BPDP, Helmi Muhansah, meyakini bahwa pengembangan UMKM sawit dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, sektor ini memiliki potensi besar untuk mendukung target ekonomi pemerintah.
"Kami sangat berharap para pelaku UMKM berbasis kelapa sawit ini bisa berkontribusi positif terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi delapan persen," ujar Helmi.
Showcase & Outlook UMKM Sawit 2025 juga menghadirkan sesi diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan. Mereka membahas arah hilirisasi produk sawit serta strategi untuk memperkuat ekosistem UMKM dalam industri ini. Selain itu, acara ini menjadi ajang bagi pelaku usaha untuk memperluas jaringan bisnis mereka.
Kelapa sawit merupakan salah satu dari tujuh komoditas strategis yang diandalkan dalam pengembangan industri berbasis sumber daya alam di Indonesia. Produk turunannya mencakup berbagai sektor, mulai dari pangan, kosmetik, hingga energi terbarukan.
Namun, hingga saat ini, pemanfaatan produk turunan sawit masih belum maksimal. Masih ada 100 jenis produk yang belum dikembangkan secara luas, yang berpotensi menjadi sumber pertumbuhan baru bagi sektor UMKM.***