Anggota Komisi IV DPR RI Cindy Monica Apresiasi Langkah Pemkab Limapuluh Kota Bangun Sentra Agro Berbasis Komoditas Unggulan Seperti Sawit, Kakao, dan Gambir

Cindy Monica mengapresiasi langkah Pemkab Limapuluh Kota membangun sentra agro berbasis komoditas unggulan seperti sawit, kakao, dan gambir untuk mendukung kesejahteraan petani.

BERITA

Arsad Ddin

29 April 2025
Bagikan :

Anggota Komisi IV DPR RI Cindy Monica apresiasi langkah Pemkab Limapuluh Kota tingkatkan kesejahteraan petani. (Foto: 
Oji/vel)

Jakarta, HAISAWIT – Anggota Komisi IV DPR RI Cindy Monica mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, yang tengah membangun sentra agro berbasis komoditas unggulan seperti sawit, kakao, dan gambir.

Pernyataan itu disampaikan Cindy saat menanggapi upaya Bupati Safni Sikumbang dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui penguatan sektor pertanian.

Cindy menyebut langkah tersebut penting, mengingat sebagian besar masyarakat di daerah itu menggantungkan hidup pada sektor pertanian.

“Kita melihat sekarang Pemkab luar bisa perjuangannya untuk menyejahterakan petani di Limapuluh Kota, dan insyaallah beberapa komoditas pertanian akan diangkat oleh Pak Bupati,” ujar Cindy, dikutip dari laman Emedia DPR RI, Selasa (29/04/2025).

Menurut politisi dari Fraksi Partai NasDem ini, potensi pertanian di daerah seperti Limapuluh Kota harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat.

Ia juga menambahkan bahwa Komisi IV DPR RI siap memberikan dukungan terhadap inisiatif daerah yang berorientasi pada penguatan ekonomi petani.

“Kita selaku Anggota Komisi IV siap bersinergi dengan Pemkab Limapuluh Kota yang lebih baik lagi,” sambungnya.

Dalam pertemuan itu, Bupati Limapuluh Kota, Safni Sikumbang, menjelaskan bahwa pengembangan sentra agro akan mencakup komoditas pertanian unggulan.

Beberapa komoditas yang menjadi fokus pembangunan antara lain gambir, aren, kakao, jeruk, sawit, dan kelapa.

Selain penguatan komoditas, salah satu tantangan utama yang disampaikan adalah kondisi saluran irigasi yang belum optimal. Saat ini, hanya sekitar 49 persen irigasi yang berfungsi dengan baik.

Safni juga menyampaikan kebutuhan akan dukungan pemerintah pusat dalam hal permodalan, fasilitas pertanian, dan akses pasar bagi petani.***

Bagikan :

Artikel Lainnya