Erna Sari Dewi dari Komisi VII DPR RI meminta pemerintah segera mengambil langkah konkret dalam mengatasi gejolak harga sawit. Ia menekankan pentingnya regulasi yang melindungi petani dari dampak ekonomi global.
Arsad Ddin
15 April 2025Erna Sari Dewi dari Komisi VII DPR RI meminta pemerintah segera mengambil langkah konkret dalam mengatasi gejolak harga sawit. Ia menekankan pentingnya regulasi yang melindungi petani dari dampak ekonomi global.
Arsad Ddin
15 April 2025Bengkulu, HAISAWIT – Anggota Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi, menyampaikan pandangannya terkait penurunan harga sawit yang terjadi di Bengkulu. Ia menyampaikan hal ini saat berada di Bengkulu pada Senin (14/04/2025).
Erna melihat bahwa penurunan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit telah memperburuk kondisi petani sawit yang sudah terbebani oleh fluktuasi harga yang tak menentu. Ia mengusulkan agar regulasi harga lebih diperkuat, termasuk pengawasan terhadap proses penentuan dan distribusi TBS dari petani ke pabrik.
“Kita tahu adanya berbagai ancaman seperti 'word threat' dari luar, yang jelas memengaruhi kondisi ekonomi dalam negeri, termasuk permintaan ekspor dari berbagai negara,” ujarnya, dikutip dari RRI, Selasa (15/04/2025).
Erna juga menambahkan bahwa tanpa pengaturan yang jelas, harga sawit bisa sangat fluktuatif dan merugikan petani kecil yang bergantung pada komoditas ini sebagai penghasilan utama.
“Jangan sampai harga sawit anjlok tanpa kontrol, yang akhirnya membuat petani kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka,” ucapnya.
Menurutnya, kehadiran negara sangat dibutuhkan agar jalur distribusi sawit tidak hanya dikendalikan oleh pelaku industri semata. Pemerintah daerah pun didorong untuk aktif menjembatani kepentingan petani dan perusahaan.
“Pengawasan melekat sangat penting agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi. Kita harap pemerintah benar-benar hadir dan memastikan keadilan bagi petani di lapangan,” katanya.
Sementara itu, dalam rilis Media Center Pemprov, penurunan harga TBS di Bengkulu, yang sebelumnya berada di kisaran Rp3.000 per kilogram, kini berada di angka Rp2.700 per kilogram setelah Idulfitri. Penurunan harga sekitar Rp300 per kilogram ini diketahui berdasarkan rilis dari Media Center Pemprov Bengkulu.
Beberapa hari lalu, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, melakukan inspeksi mendadak ke pabrik kelapa sawit milik PT Alno Agro Utama Sumindo Oil Mill di Kabupaten Bengkulu Utara pada Rabu (09/04/2025).
Langkah tersebut merupakan respons cepat atas keresahan petani terkait penurunan harga TBS. Dalam kunjungannya, Mian meminta agar pihak pabrik turut menjaga stabilitas harga agar tidak menambah tekanan pada petani.***