Batik Sawit, Solusi Ekonomis dan Ramah Lingkungan

Batik Sawit menghadirkan solusi ekonomis dengan memanfaatkan bahan baku lokal dari kelapa sawit

BERITA

April

20 Juni 2024
Bagikan :

Sukoharjo, HAISAWIT - Indonesia, dengan kekayaan budaya batiknya yang melimpah, menemukan peluang baru untuk memperkuat industri batik dengan bahan baku lokal. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memandang potensi besar dalam mengintegrasikan bahan baku sawit ke dalam proses pembuatan batik.

Kabul Wijayanto, Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana sekaligus Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan BPDPKS, menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor lilin atau malam untuk pembuatan batik, serta memberikan solusi ekonomis yang berkelanjutan.

"Batik adalah warisan budaya Indonesia yang sangat berharga, tersebar luas dari Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga berbagai daerah dengan keunikan masing-masing," ujar Kabul, seperti dilihat pada laman BPDPKS, Kamis (20/6/2024).

Saat ini, sebagian besar bahan pembuat batik seperti lilin atau malam banyak diimpor, sehingga meningkatkan biaya produksi batik secara signifikan.

Batik sawit merupakan inovasi dalam industri batik yang menggunakan bahan baku berbasis kelapa sawit, yang biasanya digunakan sebagai alternatif untuk lilin atau malam dalam proses pembuatan batik.

Konsep ini muncul sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku dan sekaligus menghadirkan solusi ekonomis yang berkelanjutan bagi pelaku usaha kecil, menengah, dan koperasi (UKMK) di Indonesia.

Industri batik di Indonesia memiliki nilai budaya yang sangat tinggi, tersebar luas dari Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga berbagai daerah lainnya, dengan kekhasan dan motif yang mewakili identitas daerahnya. Namun, salah satu tantangan yang dihadapi adalah biaya produksi yang meningkat akibat impor bahan baku seperti lilin atau malam.

Dengan menggunakan lilin berbahan sawit yang dihasilkan dari penelitian bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), BPDPKS berupaya memperkuat industri batik dengan mengintegrasikan keunggulan bahan baku lokal.

Peluang usaha batik sawit sangat menjanjikan bagi UKMK di Indonesia. Dengan menggunakan bahan baku lokal, UKMK dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan profitabilitas, dan sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan dengan meminimalkan ketergantungan terhadap impor. Selain itu, produk batik sawit juga memiliki potensi untuk menarik pasar domestik dan internasional yang semakin sadar akan pentingnya produk ramah lingkungan.

Di samping itu, pengembangan batik sawit juga menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat perekonomian lokal di berbagai daerah penghasil batik. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam proses produksi, UKMK dapat meningkatkan daya saing produk batik sawit di pasar global serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi industri kreatif Indonesia secara keseluruhan.***

Bagikan :

Artikel Lainnya