Teknologi Bioreaktor B100 hasil kerja sama BSIP TRI dan PT Barata ini menjadi bagian dari strategi Pertamina menuju energi terbarukan berbasis kelapa sawit
Arsad Ddin
4 November 2024Teknologi Bioreaktor B100 hasil kerja sama BSIP TRI dan PT Barata ini menjadi bagian dari strategi Pertamina menuju energi terbarukan berbasis kelapa sawit
Arsad Ddin
4 November 2024Jakarta, HAISAWIT - PT Barata Indonesia, berkolaborasi dengan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) TRI, saat ini tengah mengembangkan Bioreaktor B100, sebuah teknologi yang memungkinkan produksi bahan bakar berbasis kelapa sawit murni. Inovasi ini menarik perhatian PT Pertamina sebagai upaya menuju kemandirian energi nasional berbasis sumber daya alam dalam negeri.
Dalam kunjungan resmi pada Sabtu (02/11/2024), Komisaris Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, beserta Direktur Utama PT Barata, Hertyoso Nursasongko, turut hadir untuk meninjau fasilitas bioreaktor berkapasitas 3.000 liter yang sedang dalam tahap uji coba.
Diketahui bahwa teknologi Bioreaktor B100 ini bertujuan menghasilkan bahan bakar yang sepenuhnya terbuat dari minyak kelapa sawit mentah (CPO) tanpa campuran solar. Dilihat dalam laman resmi BSIP, Sabtu (02/11/2024), inovasi ini diharapkan dapat mendukung target Indonesia dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sejalan dengan visi energi berkelanjutan nasional.
Dengan lisensi teknologi dari BSIP TRI, PT Barata telah mengambil langkah besar dalam menghadirkan solusi energi bersih. Hasil uji coba sementara menunjukkan bahwa bioreaktor ini mampu mencapai rendemen antara 74-78% dari bahan baku CPO dengan kadar Free Fatty Acid (FFA) di bawah 5%.
Teknologi ini dinilai strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional, terutama di tengah tren global yang bergerak menuju energi terbarukan. Mereka optimis bahwa inovasi ini bisa menjadi motor utama dalam mendukung swasembada energi berbasis kelapa sawit.
Selain itu, pengembangan Bioreaktor B100 ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen energi terbarukan. Dengan dukungan dari PT Pertamina, kolaborasi ini diproyeksikan akan membawa dampak positif terhadap stabilitas energi nasional sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru di bidang energi hijau.
Inovasi ini juga sejalan dengan misi pemerintah untuk mencapai kemandirian energi dan keberlanjutan lingkungan. Keterlibatan Pertamina diharapkan dapat mempercepat proses komersialisasi B100 dan menciptakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan serta mendukung perekonomian lokal.***