
BPDP dan BBPMKP gelar pelatihan kelembagaan dan usaha bagi petani sawit Riau di Hotel Novotel Pekanbaru, berlangsung 18 hingga 28 Juni 2025. (Foto: Mediacenter Riau).
Pekanbaru, HAISAWIT – Peningkatan kompetensi petani kelapa sawit menjadi fokus strategis Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) dalam mendorong keberlanjutan industri. Penguatan sumber daya manusia disebut sebagai fondasi utama dalam menciptakan lingkungan usaha yang tangguh.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Divisi Penyaluran Dana Pengembangan SDM Perkebunan BPDP, Rangga Rahmananda, dalam pelatihan kelembagaan dan usaha bagi petani sawit di Pekanbaru, Kamis (19/6/2025).
“Jadi kami diharapkan untuk mampu membantu menciptakan lingkungan bisnis, di mana seluruh komunitas industri perkebunan, khususnya sawit, dapat memperoleh keunggulan kompetitif sehingga dapat memberikan manfaat optimal dan menjaga keberlanjutan,” ujar Rangga, dikutip dari laman Mediacenter Riau, Jumat (20/06/2025).
Menurutnya, pembangunan sektor sawit tidak bisa dilepaskan dari kualitas sumber daya manusia, termasuk para pekebun dan pendamping lapangan yang langsung bersentuhan dengan kegiatan produksi dan kelembagaan usaha.
Ia menyebut BPDP memiliki mandat untuk menggerakkan perbaikan kapasitas melalui serangkaian program yang dijalankan secara nasional. Salah satu peran penting yang dijalankan adalah mendorong perubahan positif dalam pola pikir dan keterampilan pekebun.
"BPDP juga dituntut untuk dapat berperan sebagai katalis yang menantang, memberi semangat, dan mendorong seluruh komunitas industri perkebunan untuk meningkatkan aspirasi dan meraih kinerja lebih tinggi," ungkapnya.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya memperkuat posisi petani dalam rantai industri yang kian kompetitif. Dengan meningkatnya kompetensi, pekebun sawit diharapkan dapat lebih adaptif terhadap berbagai dinamika yang berkembang.
Rangga juga menjelaskan, pendekatan pelatihan dan pendidikan menjadi salah satu bentuk intervensi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas SDM sawit secara menyeluruh dan terukur.
"Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan keterampilan, profesionalisme, dan dedikasi dari para pekebun serta tenaga pendamping,” tambahnya.
Dalam pelatihan yang dilaksanakan di Pekanbaru, sebanyak 33 petani sawit Riau mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas yang digelar selama sepuluh hari. Program ini dijalankan melalui kerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP).
Kegiatan tersebut mencakup materi penguatan kelembagaan dan pengelolaan usaha pekebunan, sebagai bagian dari rangkaian pelatihan Program SDM PKS yang difokuskan untuk wilayah sentra produksi.
Selain BPDP dan BBPMKP, pelatihan ini juga mendapat dukungan dari Dinas Perkebunan Provinsi Riau. Wilayah ini tercatat memiliki lebih dari 20 persen luasan kebun sawit nasional, menjadikannya titik penting dalam program pengembangan SDM sawit.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi, menyambut baik pelaksanaan pelatihan tersebut. Ia menyebut, program pengembangan kompetensi petani sejalan dengan arah kebijakan penguatan sektor sawit di daerahnya.
Melalui kolaborasi lintas institusi tersebut, pelatihan SDM sawit di Riau menjadi bagian dari langkah terukur dalam mendorong peningkatan daya saing petani di tengah perkembangan industri yang terus bergerak.***