Dalam forum internasional SAN 2025, Bupati Seruyan menekankan pentingnya integrasi antara pemerintah daerah dan masyarakat desa sebagai kunci untuk mengembangkan model ekonomi berbasis sawit yang berkelanjutan.
Arsad Ddin
23 Juni 2025Dalam forum internasional SAN 2025, Bupati Seruyan menekankan pentingnya integrasi antara pemerintah daerah dan masyarakat desa sebagai kunci untuk mengembangkan model ekonomi berbasis sawit yang berkelanjutan.
Arsad Ddin
23 Juni 2025Pangkalan Bun, HAISAWIT – Bupati Seruyan, Ahmad Selanorwanda, menghadiri Konferensi Tahunan Sustainable Agriculture Network (SAN) tahun 2025 yang digelar di Batuah Ballroom Hotel Mercure Pangkalan Bun, Selasa (17/6/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari 17 negara anggota SAN, serta sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri, baik secara langsung maupun daring.
Dalam konferensi tersebut, Bupati Seruyan hadir bersama sejumlah pejabat daerah, antara lain Kepala Bappeda, Kepala DPMD, dan Kepala DKPP Kabupaten Seruyan.
Dalam sambutannya, Ahmad Selanorwanda menyampaikan bahwa komoditas kelapa sawit memegang peranan strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Kelapa sawit merupakan sektor strategis yang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Ahmad Selanorwanda, dikutip dari laman MMC Kalteng, Senin (23/06/2025).
Ia juga menjelaskan pentingnya membangun kolaborasi dari tingkat desa sebagai salah satu bentuk pendekatan pembangunan daerah yang lebih inklusif.
“Melalui pendekatan yurisdiksi dan kolaborasi di tingkat desa atau gawi hapakat, kita dapat menarik perhatian pasar global serta investasi yang mendukung transisi ekonomi Kabupaten Seruyan menuju keberlanjutan,” lanjutnya.
Pembukaan konferensi SAN 2025 ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Kotawaringin Barat, yang dilakukan bersama Bupati Seruyan dan Chief Executive Officer SAN, Jose Joaquin Campos.
Jose Joaquin Campos hadir langsung dalam acara tersebut, didampingi oleh tim SAN serta sejumlah perwakilan Kaleka, salah satu organisasi mitra dalam kegiatan tersebut.
Forum ini menjadi ajang pertukaran gagasan yang melibatkan banyak pemangku kepentingan dalam pengembangan pertanian berkelanjutan, termasuk pengelolaan kelapa sawit.
Bupati Seruyan dalam kegiatan ini menyampaikan pandangannya kepada peserta internasional mengenai langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah daerah dalam mendorong sistem produksi yang bertanggung jawab.
Konferensi ini merupakan bagian dari agenda tahunan SAN yang melibatkan anggota dari berbagai negara untuk membahas arah kebijakan dan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Menurut informasi dari MMC Kalteng, kegiatan ini diikuti oleh peserta dari 17 negara yang tergabung dalam jaringan SAN dan digelar secara hibrida, baik luring maupun daring.***