Program intensifikasi sawit tahun 2024 mencakup 1.000 hektar di Paser, dengan harapan dapat memperbaiki taraf hidup masyarakat setempat
Arsad Ddin
2 Oktober 2024Program intensifikasi sawit tahun 2024 mencakup 1.000 hektar di Paser, dengan harapan dapat memperbaiki taraf hidup masyarakat setempat
Arsad Ddin
2 Oktober 2024
Paser, HAISAWIT – Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung produktivitas perkebunan kelapa sawit di wilayahnya. Pada tahun 2024, program intensifikasi tanaman kelapa sawit kembali dilaksanakan dengan menyasar areal perkebunan seluas 1.000 hektar di Kabupaten Paser.
Program ini difokuskan pada dua kecamatan, yaitu Long Ikis dan Kuaro, melibatkan empat desa, yakni Krayan Makmur, Kayungo Sari, Kelempang Sari, dan Padang Jaya. Dilihat dalam laman resmi Pemprov Kaltim, Jumat (27/09/2024), disebutkan bahwa bantuan berupa pupuk dan herbisida telah disalurkan langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, Ence Achmad Rafiddin Riza, pada 18 September 2024.
Setiap desa menerima bantuan yang terdiri dari pupuk NPK dan herbisida untuk menunjang peningkatan produktivitas kelapa sawit di lahan mereka. Desa Krayan Makmur, Kecamatan Long Ikis, misalnya, mendapatkan bantuan 34.200 kg pupuk NPK dan 1.710 liter herbisida untuk lahan seluas 342 hektar. Sementara itu, Desa Kayungo Sari menerima 32.500 kg pupuk NPK dan 1.482 liter herbisida untuk lahan seluas 325 hektar.
“Saya harap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan taraf hidup masyarakat,” ujar Riza, seperti dilihat dalam laman resmi Pemprov Kaltim, Jumat (27/09/2024).
Tidak hanya itu, bantuan juga diberikan kepada Desa Kelempang Sari di Kecamatan Kuaro, yang menerima 21.200 kg pupuk NPK dan 1.060 liter herbisida untuk lahan seluas 212 hektar. Desa Padang Jaya, yang juga berada di Kecamatan Kuaro, menerima 12.100 kg pupuk NPK dan 1.210 liter herbisida untuk lahan seluas 121 hektar.
Dalam kesempatan tersebut, Riza juga menekankan pentingnya pendampingan dan pembinaan kepada para petani. Selain bantuan, penting untuk melakukan pendampingan kepada para petani, baik dalam hal teknis budidaya, pemberdayaan, maupun penguatan kelembagaan.
Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat, sekaligus mendukung pembangunan ekonomi di Kalimantan Timur. Dukungan sarana dan prasarana, serta keberlanjutan pembinaan, menjadi kunci penting dalam mengatasi tantangan yang dihadapi sektor perkebunan kelapa sawit di wilayah ini.***