Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan raih penghargaan bergengsi dengan kategori Inovasi Kebijakan Integrasi Sawit dengan Tanaman Pangan di ajang 3rd SAWIT INDONESIA AWARD 2024.
Arsad Ddin
17 Desember 2024Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan raih penghargaan bergengsi dengan kategori Inovasi Kebijakan Integrasi Sawit dengan Tanaman Pangan di ajang 3rd SAWIT INDONESIA AWARD 2024.
Arsad Ddin
17 Desember 2024(Foto: ditjenbun.pertanian.go.id)
Jakarta, HAISAWIT – Kebijakan inovatif yang mengintegrasikan kelapa sawit dengan tanaman pangan berhasil meraih penghargaan bergengsi tingkat nasional. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya menciptakan sinergi antara sektor perkebunan dan pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Langkah ini dinilai sebagai salah satu strategi yang mampu mendukung swasembada pangan sekaligus meningkatkan produktivitas lahan.
Program integrasi ini juga menjadi bagian dari upaya Pemerintah untuk mengoptimalkan penggunaan lahan perkebunan kelapa sawit tanpa mengurangi hasil produksi utamanya.
Heru, salah satu tokoh yang terlibat langsung dalam inisiatif ini, turut menerima penghargaan tersebut dengan penuh kerendahan hati.
“Saya harus merendah, dibanding dengan yang lain yang lebih senior, saya belum pantas, namun ini menjadi penambah semangat. Sekali lagi, terima kasih atas penghargaan ini, semoga menjadi motivasi yang lebih kuat untuk saya dan mudah–mudahan diberikan kesempatan yang lebih luas untuk turut memajukan industri sawit nasional,” kata Heru, seperti dilihat pada laman resmi Ditjenbun Pertanian, Senin (16/12/2024).
Program integrasi sawit dengan tanaman pangan juga mendapat apresiasi tinggi dari Menteri Pertanian (Mentan). Ia menyebutkan bahwa penghargaan tersebut adalah bukti nyata keberhasilan kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung visi besar sektor pangan nasional.
“Saya sangat mengapresiasi penghargaan ini dan bisa memberikan motivasi menangani masalah pangan, menjadikan Indonesia tidak hanya swasembada pangan, tetapi juga lumbung pangan dunia,” pungkas Mentan.
Kebijakan ini tidak hanya menjadi solusi terhadap tantangan pangan nasional tetapi juga memberikan dampak positif bagi petani.
Dengan program ini, petani diharapkan dapat memanfaatkan lahan secara lebih maksimal, mengurangi ketergantungan impor, sekaligus meningkatkan pendapatan mereka.
Selain itu, inisiatif ini juga sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan, yaitu memastikan penggunaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan efisien.
Hal tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, khususnya di sektor agribisnis.
Penghargaan ini menunjukkan komitmen Pemerintah dalam mendorong inovasi kebijakan yang mendukung kemandirian pangan dan kelestarian lingkungan. Dengan keberhasilan ini, program integrasi sawit dan tanaman pangan diharapkan terus dikembangkan untuk mencapai manfaat yang lebih luas di masa mendatang.***