Tujuh dosen Poltas jalani magang industri sawit untuk meningkatkan kompetensi dan kurikulum pendidikan vokasi.
Arsad Ddin
11 Januari 2025Tujuh dosen Poltas jalani magang industri sawit untuk meningkatkan kompetensi dan kurikulum pendidikan vokasi.
Arsad Ddin
11 Januari 2025(Foto: poltas.ac.id)
Tapaktuan, HAISAWIT – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, tujuh dosen Politeknik Aceh Selatan (Poltas) mengikuti program magang di dua perusahaan kelapa sawit ternama. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kompetensi dosen dan relevansi kurikulum terhadap kebutuhan industri.
Direktur Poltas, Ir. Nuzuli Fitriadi, ST., MT., menjelaskan bahwa program magang ini melibatkan dua perusahaan besar, yaitu PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi di Meulaboh dan PT. Fajar Baizuri & Brothers di Nagan Raya.
“Saat ini tujuh dosen Poltas menjalani program magang industri di pabrik kelapa sawit dua perusahaan, empat dosen di PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi Meulaboh dan tiga lagi di PT. Fajar Baizuri & Brothers di Nagan Raya,” ujar Nuzuli Fitriadi, seperti dilihat pada laman resmi Politeknik Aceh Selatan, Jumat (10/01/2025).
Magang ini dirancang khusus untuk mendalami tiga bidang keahlian, yaitu pengolahan kelapa sawit, perawatan dan perbaikan mesin, serta pemetaan lahan perkebunan.
“Harapan kita, mahasiswa kelulusan Politeknik Aceh Selatan bisa lebih mandiri dengan pengetahuan yang mumpuni bersumber dari dosen berkompeten di bangku pendidikan yang berkualitas,” papar Nuzuli Fitriadi.
Dosen yang mengikuti program magang mencakup beberapa bidang studi. Di antaranya adalah Teknik Industri yang diwakili oleh Ir. Resky Rusnanda, ST., MT., dan Dian Maulina, ST., MT.
Sementara itu, Balkhaya, ST., MT., Ihsan, ST., MT., Yusrizal, ST., MT., dan Irwansyah, ST., MT., dari Teknik Mesin. Adapun bidang Teknik Informatika diwakili oleh M. Arinal Ihsan, SKom., MKom., yang fokus mempelajari teknologi pemetaan menggunakan drone dan aplikasi ArcGIS.
Magang ini tidak hanya meningkatkan kompetensi dosen, tetapi juga membuka peluang kolaborasi antara dunia akademik dan industri. Para praktisi dari perusahaan sawit tersebut nantinya juga akan dilibatkan dalam mengajar di Poltas.
“Metode ini memberikan keunggulan bagi mahasiswa karena mereka mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, baik dari sisi teori maupun praktik langsung dari para ahli di industri,” imbuhnya.
Poltas berharap agar program ini tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja. Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti nyata kolaborasi antara institusi pendidikan dan sektor industri dalam mencetak SDM berkualitas.
Di akhir keterangannya, Direktur Poltas menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua perusahaan atas dukungan dan kerjasamanya. Ia berharap sinergi ini dapat terus berlanjut di masa mendatang demi kemajuan pendidikan dan industri sawit.
“Terima kasih atas kesediaan dan penerimaan serta pelayanan yang sangat luar biasa. Semoga terus sukses dan menjalin kerjasama di masa-masa akan datang,” tutup Nuzuli Fitriadi.***