CPO menjadi komoditas ekspor unggulan Jawa Timur dengan kontribusi sebesar 11,2 persen
Arsad Ddin
10 Januari 2025CPO menjadi komoditas ekspor unggulan Jawa Timur dengan kontribusi sebesar 11,2 persen
Arsad Ddin
10 Januari 2025Foto: KemendagRI
Surabaya, HAISAWIT – Minyak kelapa sawit atau CPO menjadi salah satu topik pembahasan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Terbatas Bidang Pangan Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 yang digelar di Surabaya. Rakor ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, dan dihadiri oleh Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, serta sejumlah pejabat terkait untuk membahas strategi mendukung target swasembada pangan nasional pada tahun 2027.
Dalam pembahasan, disebutkan bahwa minyak sawit menduduki peringkat pertama ekspor pangan dari Jawa Timur. Pangsa pasar ekspor CPO secara nasional tercatat sebesar 11,2 persen, sementara di Jawa Timur, produk ini menjadi unggulan yang mengungguli ikan olahan, gula, dan beberapa komoditas lainnya.
Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang berkontribusi besar terhadap surplus pangan nasional. Selain minyak sawit, beberapa komoditas lain seperti susu, jagung, dan bawang merah juga menunjukkan performa positif untuk pasar ekspor.
Untuk mendukung optimalisasi ekspor, pemerintah tengah mempersiapkan infrastruktur penyimpanan seperti gudang Sistem Resi Gudang (SRG). Di Jawa Timur, saat ini terdapat 6 gudang SRG yang aktif, 17 flat, serta 1 silo yang masih dalam posisi idle. Infrastruktur ini diharapkan dapat memperkuat penyimpanan dan distribusi hasil komoditas, termasuk minyak sawit.
Selain itu, pemerintah juga menyoroti stabilitas harga bahan pokok di Jawa Timur. Meski ada kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti cabai merah keriting, harga tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional. Stabilitas harga ini menjadi salah satu faktor pendukung bagi keberlanjutan ekspor dari sektor pertanian dan pangan.
Rakor ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Menteri Pertanian, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Direktur Utama Perum BULOG. Partisipasi mereka mencerminkan komitmen bersama untuk memastikan swasembada pangan berjalan sesuai target.
Minyak sawit sebagai komoditas utama ekspor Jawa Timur tidak hanya menunjukkan potensi besar sektor sawit di Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa negara. Langkah strategis yang dirancang dalam Rakor ini diharapkan dapat memperkuat posisi minyak sawit di pasar internasional.***