DPRD Kaltim menyebut sawit sebagai peluang besar untuk investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah dengan pengelolaan berkelanjutan.
Arsad Ddin
17 Januari 2025DPRD Kaltim menyebut sawit sebagai peluang besar untuk investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah dengan pengelolaan berkelanjutan.
Arsad Ddin
17 Januari 2025M. Samsun, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur. (Foto: rri.co.id)
Samarinda, HAISAWIT – Sektor kelapa sawit terus menunjukkan potensinya sebagai penggerak ekonomi daerah. Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur, M. Samsun, menyatakan bahwa sawit memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan mudaratnya.
“Kalau dipertimbangkan antara manfaat dan mudaratnya, saya yakin masih banyak manfaatnya,” ujar Samsun, seperti dilihat pada laman resmi RRI, Kamis (16/01/2025).
Menurut Samsun, Kalimantan Timur memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor sawit. Hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan untuk biodiesel yang ditargetkan pemerintah, mulai dari B20 hingga ke depannya mencapai B80. Potensi ini memberikan peluang besar bagi para investor untuk terlibat, khususnya dalam pengembangan pabrik Crude Palm Oil (CPO).
Selain itu, pengembangan sektor sawit dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Samsun menyoroti pentingnya mengoptimalkan potensi lahan di Kalimantan Timur yang sangat cocok untuk perkebunan sawit. Dengan pengelolaan yang tepat, sektor ini dapat menjadi penopang utama bagi ekonomi daerah.
Terkait dengan isu deforestasi, Samsun menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menyusun master plan wilayah perkebunan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak terjadi tumpang tindih antara lahan sawit dan lahan pertanian lainnya. Langkah ini juga diharapkan dapat menjaga kesuburan tanah dan mendukung keberlanjutan sektor pertanian lainnya.
“Dengan adanya pengaturan wilayah, pertanian holtikultura tidak akan terganggu oleh sawit,” tambahnya. Ia juga menegaskan bahwa pengaturan ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Harga sawit yang terus meningkat juga menjadi faktor pendorong bagi petani untuk terus menanam. Di awal tahun 2025, harga sawit mencapai Rp3.000 per kilogram. Kenaikan ini memberikan dampak positif bagi petani lokal.
Dukungan dari DPRD Kaltim terhadap sektor sawit diharapkan dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, pengelolaan yang berkelanjutan dan berbasis teknologi juga diyakini dapat membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan di Kalimantan Timur.
Lebih lanjut, Samsun mengajak para pemangku kepentingan untuk terus memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, industri, dan petani. Kolaborasi ini dinilai penting untuk mengoptimalkan manfaat dari sektor sawit. Tidak hanya dalam hal ekonomi, tetapi juga untuk memperluas peluang kerja bagi masyarakat lokal.
Dengan langkah strategis yang terus dikembangkan, sektor sawit di Kalimantan Timur diproyeksikan akan menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pengelolaan yang terencana dan berorientasi pada keberlanjutan menjadi kunci keberhasilan sektor ini ke depannya.***