BPDPKS mengadakan FGD di Yogyakarta untuk membahas strategi pengembangan SDM sawit yang berkelanjutan
Arsad Ddin
11 April 2025BPDPKS mengadakan FGD di Yogyakarta untuk membahas strategi pengembangan SDM sawit yang berkelanjutan
Arsad Ddin
11 April 2025Yogyakarta, HAISAWIT - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali menegaskan komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di industri kelapa sawit melalui penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan di Yogyakarta.
FGD ini merupakan bagian dari upaya BPDPKS dalam menyusun kajian terkait Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit guna menjawab tantangan industri kelapa sawit di masa depan. Dilihat dalam laman resmi BPDPKS, Rabu (16/10/2024), disebutkan bahwa kegiatan FGD ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana program-program pengembangan SDM sawit yang telah dilaksanakan mampu memenuhi kebutuhan industri sawit, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak terkait, seperti lembaga pendidikan, pelatihan, dan asosiasi yang turut serta dalam pengembangan SDM di sektor ini. Pada kesempatan tersebut, Dr. Gulat ME Manurung, salah satu narasumber utama, menjelaskan pentingnya pengembangan SDM, terutama di kalangan petani swadaya.
“Sebagian besar petani swadaya berasal dari keluarga berpenghasilan menengah ke bawah. Mereka menguasai kurang dari 4 Ha lahan. Mereka terdiri dari masyarakat lokal dan transmigran dengan tingkat pendidikan rendah. Namun, mereka dapat memiliki pekerjaan yang layak di Perkebunan Kelapa Sawit dan telah berada di pekerjaan ini selama sekitar 10 tahun," ujarnya, seperti dilihat dalam laman resmi BPDPKS, Rabu (16/10/2024).
Selain itu, Dr. Rusman Heriawan, mantan Wakil Menteri Pertanian, dalam paparannya menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan pelatihan dengan industri sawit. Menurutnya, kompetensi teknis dan karakter inovatif harus dibentuk secara berkelanjutan untuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Dunia pendidikan, baik perguruan tinggi maupun politeknik, memegang peran penting dalam mempersiapkan tenaga kerja berkualitas di sektor sawit.
Diketahui bahwa FGD ini juga menghadirkan berbagai lembaga pendidikan yang tergabung dalam Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sawit Indonesia (ALPENSI). Mereka turut memberikan masukan mengenai kebutuhan pelatihan SDM di sektor sawit, baik dari segi peningkatan kompetensi maupun dukungan sarana pendidikan yang lebih baik.
Ir. Darmansyah Basyaruddin, MSc., salah satu narasumber lain, menyampaikan bahwa program pendidikan dan pelatihan SDM di sektor sawit merupakan langkah penting yang harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Ia menekankan bahwa pengembangan SDM yang berkualitas tidak hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga merupakan keharusan di era persaingan global saat ini.
Pengembangan SDM kelapa sawit merupakan langkah strategis yang harus dijalankan secara berkelanjutan. Kerjasama antara BPDPKS, lembaga pendidikan, dan industri sawit perlu ditingkatkan untuk menciptakan SDM yang kompeten dan profesional.
FGD ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi strategis bagi BPDPKS dalam menyusun program-program yang lebih efektif dalam pengembangan SDM di sektor sawit. Dengan sinergi yang kuat antara berbagai pihak terkait, industri sawit Indonesia diharapkan mampu bertahan dan bersaing ditingkat global, sekaligus berkontribusi terhadap kesejahteraan petani swadaya yang merupakan tulang punggung industri ini.***