GAPKI Dukung Pemerintah Siapkan Langkah Percepatan Peremajaan Sawit

Peremajaan sawit menjadi fokus GAPKI dan pemerintah untuk mengatasi stagnasi produktivitas, mendorong hilirisasi, dan memperkuat ekonomi nasional.

BERITA

Arsad Ddin

15 Januari 2025
Bagikan :


Perkebunan Kelapa Sawit. (Foto: gapki.id)

HAISAWIT – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah dalam mempercepat program peremajaan sawit rakyat. Upaya ini dinilai penting untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit nasional yang stagnan selama beberapa tahun terakhir.

Peremajaan sawit rakyat menjadi salah satu agenda utama dalam strategi nasional untuk mendongkrak hasil panen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas lahan sawit di Indonesia mencapai 15,93 juta hektare pada 2023. Namun, rendahnya produktivitas tanaman tua menghambat potensi peningkatan hasil.

GAPKI menyoroti tantangan yang dihadapi petani dalam mengakses program peremajaan. Salah satu kendala terbesar adalah tumpang tindih lahan dengan kawasan hutan, yang sering kali menjadi penghalang untuk mendapatkan dana hibah dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Selain itu, prosedur administratif yang rumit juga menjadi kendala tersendiri bagi petani kecil.

Program peremajaan sawit rakyat dianggap mampu memberikan dampak signifikan jika dijalankan dengan optimal. Dengan tanaman baru yang lebih produktif, hasil panen dapat meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Hal ini juga akan berdampak positif pada penerimaan negara melalui devisa ekspor. Selain itu, peningkatan produktivitas dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja di sektor hilir dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Di sisi lain, hilirisasi industri sawit menjadi fokus tambahan dalam mendukung produktivitas. Diversifikasi produk turunan sawit, seperti biodiesel B40 yang mulai diterapkan pada 2025, memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat posisi di pasar global.

Kebijakan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan permintaan domestik terhadap sawit, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional.

Pemerintah dan GAPKI sepakat bahwa pengelolaan sawit yang berkelanjutan harus menjadi prioritas. Pemanfaatan lahan terdegradasi untuk ekspansi sawit merupakan langkah strategis untuk menghindari tuduhan deforestasi sekaligus meningkatkan kapasitas produksi nasional.

Dengan memanfaatkan teknologi modern dan praktik keberlanjutan, industri sawit Indonesia diharapkan mampu memenuhi standar internasional yang semakin ketat.

GAPKI juga mendorong adanya peningkatan pelatihan dan penyuluhan bagi petani sawit rakyat. Penguasaan teknik agronomi yang lebih baik akan membantu petani meningkatkan produktivitas lahan mereka secara efisien.

Selain itu, kemitraan antara petani dan perusahaan besar dianggap penting untuk memastikan keberhasilan program peremajaan.

Dengan berbagai inisiatif yang dijalankan, GAPKI optimistis peremajaan sawit dapat menjadi solusi atas tantangan produktivitas yang dihadapi Indonesia. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat daya saing sawit nasional di pasar internasional, sekaligus mendukung target pemerintah dalam mewujudkan swasembada energi dan peningkatan kesejahteraan petani.***


Bagikan :

Artikel Lainnya