Samade dan BPDP Berdayakan Warga Binaan Lapas Melalui UMKM Berbasis Sawit

Samade dan BPDP menggelar workshop kewirausahaan bagi warga binaan Lapas Bagansiapiapi. Pelatihan ini mendorong pemanfaatan limbah sawit menjadi produk bernilai ekonomi, mendukung ekonomi hijau dan UMKM berbasis sawit.

BERITA

Arsad Ddin

5 Februari 2025
Bagikan :


Penandatanganan MoU pemanfaatan Minyak Jelantah pada Workshop Ekonomi Hijau dan Transfer Soft Skill di Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi. (Foto: Doc. BPDP)

Bagansiapiapi, HAISAWIT - Asosiasi Sawitku Masadepanku (Samade) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menggelar workshop dan pelatihan kewirausahaan bagi warga binaan Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi, Jumat (31/1/25). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan serta mendorong ekonomi hijau berbasis kelapa sawit.

Dilihat laman BPDP, Rabu (05/02/2025), workshop ini diikuti oleh 100 warga binaan dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Rokan Hilir, H. Sulaiman Azhar SS MH. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati terpilih Jhony Charles BBA MBA, serta sejumlah pejabat daerah dan perwakilan BPDP.

Dalam kesempatan ini, Ketua DPP Samade, Tolen Ketaren, menegaskan bahwa potensi limbah sawit sangat besar untuk diolah menjadi produk bernilai ekonomi.

"Kita tidak melihat dan memperhatikan sawitnya saja, namun juga limbahnya sehingga bernilai ekonomis," kata Tolen.

Salah satu inovasi yang diperkenalkan dalam pelatihan ini adalah pemanfaatan minyak jelantah untuk dijadikan sabun dan lilin aromaterapi. Selain itu, limbah jangkos juga dapat diolah menjadi arang yang bermanfaat sebagai bahan bakar alternatif.

"Samade pernah membuat jangkos bisa menjadi arang dan dapat digunakan untuk memasak, kemudian membuat lilin dan sabun dari daun kelapa sawit. Sehingga, begitu warga binaan keluar sudah memiliki ilmu dan dapat dikembangkan nantinya," sebut Tolen.

Ketua panitia kegiatan sekaligus Dirut CV Rumah Tamadun, Hendra Dermawan SPd MM (Cand), berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga binaan.

"Kita berpesan, mudah-mudahan Rohil semakin maju ke depannya. Harapan kita untuk kedepannya terutama di UMKM nanti ada kegiatan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi terus membuat teh dari daun sawit sebagai praktisi," kata Hendra.

Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara Samade, Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi, dan Bank Jatah (Minyak Jelantah). Kerja sama ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah dari Lapas menjadi produk bernilai jual yang dapat diproduksi oleh warga binaan.

Anggota DPR RI, DR Hj Karmila Sari SKom MM, menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan ekonomi hijau.

"Ekonomi hijau ini bisa meningkatkan lapangan kerja, sehingga menyerap tenaga kerja. Upaya pengembangan UMKM seperti ini adalah alternatif membuka lapangan kerja," sebutnya.

Wakil Bupati terpilih Jhony Charles BBA MBA menutup acara dengan mendorong perbankan agar lebih aktif dalam mendukung UMKM berbasis sawit.

"Ke depan, bagaimana perbankan berpartisipasi 100 persen terhadap UMKM Rohil, khususnya Bank Rohil. Bayangkan jika Bank Rohil bisa membantu UMKM, Bumdes dan sebagainya. UMKM ini hanya butuh permodalan. Gunakan Indomaret dan Alfamart sebagai pintu marketing kita, yaitu letakkan produk UMKM kita di rak mereka," tutup pria yang akrab disapa JC ini.

Dengan adanya program ini, diharapkan warga binaan Lapas memiliki keterampilan dan wawasan baru untuk membangun usaha setelah kembali ke masyarakat.****

Bagikan :

Artikel Lainnya