Kaltim Pacu Pembangunan Koperasi Petani Sawit Sebagai Pilar Utama Agribisnis Berkelanjutan

Kaltim berkomitmen mempercepat pembangunan koperasi petani sawit, menjadikannya sebagai fondasi utama dalam mewujudkan agribisnis sawit yang menguntungkan masyarakat.

BERITA

Arsad Ddin

20 Desember 2024
Bagikan :


(Foto: kaltimprov.go.id)

Paser, HAISAWIT - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong pembentukan koperasi petani sawit sebagai upaya strategis memperkuat posisi tawar petani dalam sektor agribisnis. Langkah ini diyakini mampu menciptakan ekosistem agribisnis yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Plt. Kepala Bidang Pengembangan Komoditi, Asmirilda, menekankan pentingnya penguatan kelembagaan petani sawit berbadan hukum.

“Pendampingan kelembagaan ini penting untuk menciptakan kemandirian dan memperkuat posisi tawar petani dalam ekosistem agribisnis," ujarnya seperti dilihat pada laman resmi Pemprov Kaltim, Jumat (20/12/2024).

Pendekatan kelembagaan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani. Koperasi petani dipandang sebagai solusi ideal untuk menciptakan sistem yang lebih terintegrasi.

Di Kabupaten Paser, beberapa koperasi unit desa (KUD) telah menunjukkan peran strategis. Misalnya, KUD Rangan Jaya di Desa Padang Jaya dan KUD Jaya Mukti di Desa Modang di Kecamatan Kuaro.

Sementara itu, di Kecamatan Long Ikis, terdapat KUD Sumber Rejeki di Desa Krayan Makmur dan KUD Tani Makmur di Desa Kayungo Sari.

Para petani di wilayah ini sepakat bahwa koperasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan harga jual Tandan Buah Segar (TBS) melalui kemitraan strategis dan kapasitas kelembagaan yang lebih baik.

Salah satu model sukses adalah Koperasi Induk Paser Jaya Bersama, yang sejak berdiri pada 2020 telah menjadi penghubung utama bagi 20 koperasi primer di Kabupaten Paser.

Asmirilda optimistis, pembangunan kelembagaan yang kuat akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi petani.

“Dengan kelembagaan yang kuat, petani tidak hanya menjadi penghasil, tetapi juga pemain utama dalam rantai pasok agribisnis," pungkasnya.

Dukungan dari pemerintah terus dilakukan melalui pembinaan kelembagaan, pemasaran hasil perkebunan, dan penguatan kemitraan.

Program-program ini bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan petani sekaligus menjamin keberlanjutan sektor perkebunan di Kalimantan Timur.

Upaya ini diharapkan mampu menjadikan koperasi petani sawit sebagai pilar utama agribisnis berkelanjutan, memperkuat daya saing petani, dan meningkatkan kontribusi Kalimantan Timur dalam perekonomian nasional.***


Bagikan :

Artikel Lainnya