Bogor - Penerapan analitika bisnis untuk memperkuat daya saing industri kelapa sawit dapat diimplementasikan melalui 7 langkah strategis yang telah diidentifikasi. Implementasi hasil analitika bisnis diharapkan dapat memberikan dukungan kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah Indonesia, dalam upaya mengembangkan industri kelapa sawit yang tetap kompetitif dan berkelanjutan di masa depan.

Menurut Profesor Arif Imam Suroso, seorang Guru Besar dari Sekolah Bisnis IPB University, peningkatan daya saing industri kelapa sawit nasional memerlukan langkah-langkah strategis yang dihasilkan melalui riset dengan pendekatan analitika bisnis. Dalam orasi ilmiahnya, Profesor Arif menjelaskan bahwa kesinambungan berbagai program kebijakan pemerintah sangat penting untuk mendorong pemangku kepentingan lainnya dalam membangun industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Oleh karena itu, hasil penelitian dengan pendekatan analitika bisnis menjadi relevan untuk digunakan secara penuh guna meningkatkan daya saing industri kelapa sawit di dunia.

Tujuh langkah strategis yang diusulkan melalui riset analitika bisnis diharapkan dapat membantu meningkatkan daya saing industri kelapa sawit yang kompetitif. Pertama, implementasi kebijakan moratorium kelapa sawit telah terbukti meningkatkan praktik budidaya berkelanjutan di Indonesia. Kedua, menciptakan atmosfer industri berkelanjutan dalam perkebunan kelapa sawit, dengan memastikan kepatuhan terhadap prinsip dan kriteria berkelanjutan. Ketiga, pengaplikasian teknologi informasi yang melibatkan petani kelapa sawit dalam proses sertifikasi berkelanjutan, memungkinkan petani mendapatkan nilai tambah dari praktik budidaya yang dilakukannya, serta terlibat secara langsung dalam pengembangan industri kelapa sawit berkelanjutan.

Sumber : infosawit.com