SIPEF, kelompok usaha agroindustri asal Belgia, telah melaporkan pendapatan sepanjang tahun 2023 sebesar US$443,886 juta atau sekitar Rp6,65 triliun (dengan kurs Rp15.000).
Novi
12 April 2024SIPEF, kelompok usaha agroindustri asal Belgia, telah melaporkan pendapatan sepanjang tahun 2023 sebesar US$443,886 juta atau sekitar Rp6,65 triliun (dengan kurs Rp15.000).
Novi
12 April 2024Jakarta - SIPEF, kelompok usaha agroindustri asal Belgia, telah melaporkan pendapatan sepanjang tahun 2023 sebesar US$443,886 juta atau sekitar Rp6,65 triliun (dengan kurs Rp15.000). Namun, terdapat penurunan kinerja pendapatan perusahaan yang terdaftar di Bursa Euronext Brussels sebesar 15,8% dari tahun sebelumnya, yang mencapai US$527.460 atau sekitar Rp7,91 triliun. Apa penyebabnya?
Menurut keterbukaan informasi, penurunan pendapatan ini dipengaruhi oleh penurunan harga jual CPO dan produksi. Harga jual ex-mill gate pada tahun 2023 adalah USD 739 per ton untuk Indonesia (dibandingkan dengan USD 840 per ton pada tahun 2022), USD 988 per ton untuk Papua Nugini (dibandingkan dengan USD 1.222 per ton pada tahun 2022), dan USD 829 per ton untuk Grup (dibandingkan dengan USD 996 per ton pada tahun 2022).
Kontribusi produk sawit terhadap pendapatan perusahaan mencapai 91%. Selama tahun 2023, produk sawit ini mencatat nilai penjualan sebesar US$405.380, mengalami penurunan sebesar 8% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$495.737. Dari segi geografis, bisnis SIPEF di Indonesia berkontribusi sebesar US$225.360 atau sekitar 50% dari total pendapatan perusahaan. Perusahaan memiliki perkebunan sawit di Sumatera Utara, Bengkulu, dan Palembang. PT Tolan Tiga menjadi perwakilan SIPEF di Indonesia yang mengelola 98.606,87 ha perkebunan sawit dan karet serta 2.052 ha perkebunan teh.
Seiring dengan meredanya El Nino dan semakin matangnya pengembangan di Sumatera Selatan, diharapkan total produksi minyak kelapa sawit sebesar 300.000 ton untuk operasi SIPEF di Indonesia dapat tercapai. Meskipun terdapat tantangan akibat banjir yang melanda sebagian perkebunan di Sumatera Utara, ada berita positif mengenai cuaca dan kondisi panen di daerah lain di Indonesia. Diharapkan peningkatan jumlah panen dapat tercapai, menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan dibandingkan dengan kuartal pertama 2023. Namun, produksi di wilayah Bengkulu mungkin masih akan terpengaruh oleh musim kemarau yang sangat kering yang dialami perkebunan pada kuartal ketiga tahun 2023. Perkebunan sawit SIPEF di Hargy Oil Palms Papua Nugini menghadapi tantangan musim hujan biasa di awal tahun, namun tidak berdampak besar. Meskipun demikian, hal ini dapat menyebabkan penurunan keseluruhan hingga 20% dari volume produksi tahun lalu, namun masih melebihi 120.000 ton per tahun.
Secara keseluruhan, SIPEF memproyeksikan produksi sawitnya akan naik 7% menjadi 420 ribu ton. Pada tahun 2023, total produksi sawit perusahaan mencapai 391.215 ton, mengalami penurunan sebesar 3,1% dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai 403.927 ton. Selain kelapa sawit, perusahaan juga mengelola perkebunan pisang, karet, dan teh. Perkebunan pisang SIPEF berada di Pantai Gading dengan total produksi 40.976 ton.
Didirikan pada tahun 1919, SIPEF (Société Internationale de Plantations et de Finance) awalnya memberikan dukungan keuangan dan teknis kepada perusahaan perkebunan dan bertanggung jawab atas penjualan lokal dan ekspor. Pada tahun 1930-an, SIPEF mengambil alih manajemen teknis di lebih dari 15 perusahaan produksi, seperti Federated Malay States Rubber, Telok Dalam, Tjikadoe, dan Tolan Satoe, selama hampir 10 tahun, sebelum mengembangkan budidaya perkebunan karet hingga mencapai 40.000 hektar.
Sumber : sawitindonesia.com