STA Resources Tambah Pabrik Refinery, Bidik Pertumbuhan Pendapatan 35%

PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) menargetkan pertumbuhan pendapatan 35% pada 2025 seiring beroperasinya pabrik refinery baru di Dumai.

BERITA

Arsad Ddin

11 April 2025
Bagikan :

Ilustrasi Pabrik Sawit (Foto: sta.co.id)

Jakarta, HAISAWIT – PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) menambah satu lagi fasilitas pengolahan di sektor hilir dengan membangun pabrik refinery. Langkah ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan pada 2025.

Pabrik baru tersebut berada di kawasan Lubuk Gaung, Dumai, Riau, dan memiliki kapasitas 2.000 ton per hari. Fasilitas ini dirancang untuk memproses minyak sawit mentah (CPO) menjadi produk turunan siap pakai seperti Refined Bleached Degummed Palm Oil (RBDPO).

Dalam keterangan resmi, manajemen STAA menyampaikan keyakinannya terhadap kontribusi pabrik baru terhadap pertumbuhan pendapatan.

“Kami optimis proyek ini akan mulai memberikan kontribusi positif pada 2025, dengan potensi pertumbuhan pendapatan hingga 35%,” kata Kevin Wijaya dalam siaran pers, Rabu (19/3/2025), dikutip dari laman STA Resources, Jumat (11/04/2025).

Menurut perusahaan, ekspansi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi dalam rantai nilai industri sawit nasional. Proyek kilang dan fraksinasi ini merupakan yang pertama bagi STAA dan dijadwalkan mulai beroperasi komersial pada April 2025.

STAA juga membangun infrastruktur penunjang berupa dermaga berkapasitas kapal hingga 50.000 DWT. Selain itu, terdapat tangki timbun dengan total kapasitas 64.000 ton untuk mendukung distribusi dan efisiensi logistik.

Sepanjang 2024, STAA mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,43 triliun. Angka ini naik 21,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,28 triliun.

Kinerja keuangan tersebut turut dipengaruhi oleh kenaikan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) CPO sebesar 18,3 persen serta peningkatan produksi tandan buah segar (TBS) menjadi 1,047 juta ton.

Laba bersih perusahaan pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp1,28 triliun, meningkat 88,04 persen dibandingkan tahun 2023. Marjin laba bersih juga tumbuh dari 14,8 persen menjadi 22,6 persen.

“Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi serta keberhasilan manajemen dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” ujar Kevin Wijaya.

STA Resources memanfaatkan momentum pertumbuhan produktivitas kebun, di mana yield TBS tercatat mencapai 23,4 ton per hektare. Sementara itu, produksi CPO selama 2024 menyentuh angka 389.765 ton.***

Bagikan :

Artikel Lainnya