
Gambar Ilustrasi (dev.pelindo.co.id)
Makassar, HAISAWIT – Pelindo Regional 4 mencatat peningkatan volume peti kemas pada triwulan I tahun 2025. Capaian ini tidak lepas dari optimalisasi layanan dan dukungan komoditas unggulan seperti kelapa sawit.
Selama periode Januari hingga Maret 2025, volume peti kemas yang ditangani secara konsolidasi mencapai 619.874 TEUs. Angka ini tumbuh sebesar 2,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan kinerja tersebut turut didorong oleh aktivitas ekspor impor dari sejumlah sektor. Termasuk di dalamnya komoditas seperti minyak kelapa sawit, kakao, dan hasil laut.
“Peningkatan ini didorong oleh aktivitas ekspor impor komoditas unggulan seperti minyak kelapa sawit, kakao, dan hasil laut, serta pertumbuhan logistik domestik,” kata Yusida M. Palesang, dikutip dari laman RRI, Senin (21/04/2025).
Tidak hanya pada arus barang, pertumbuhan juga terjadi pada kunjungan kapal. Total call kapal di seluruh pelabuhan Pelindo Regional 4 tercatat mencapai 26.775 kunjungan.
Lonjakan jumlah tersebut menunjukkan geliat sektor logistik di wilayah operasional perusahaan. Kepercayaan pelaku usaha juga ikut meningkat.
“Hal ini menandakan peningkatan kepercayaan pelaku usaha terhadap efisiensi dan pelayanan Pelindo,” ujar Yusida.
Adapun dari sisi penumpang, jumlahnya mengalami peningkatan signifikan. Tercatat sebanyak 1.912.463 orang naik dan turun di pelabuhan kelolaan Regional 4.
Data ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 22,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Saat itu jumlah penumpang hanya mencapai 1.564.961 orang.
“Jumlah itu mengalami peningkatan sebesar 22,21% dari hanya 1.564.961 orang penumpang pada triwulan I tahun lalu,” ucap Yusida.
Dalam rangka menjaga performa operasional, Pelindo Regional 4 mengembangkan sistem digitalisasi. Langkah ini meliputi peningkatan vessel management system dan integrated billing system.
Selain itu, penguatan keamanan pelabuhan juga menjadi bagian dari agenda utama. Tujuannya untuk memastikan kelancaran aktivitas logistik di wilayah timur Indonesia.
“Kami terus fokus pada optimalisasi layanan operasional, percepatan digitalisasi, dan peningkatan konektivitas logistik di Kawasan Timur Indonesia,” jelas Abdul Azis, Executive Director 4 Pelindo Regional 4.
Menurutnya, sejumlah proyek strategis di pelabuhan utama sudah mulai berdampak nyata. Arus barang semakin lancar dan kepercayaan pelanggan pun tumbuh.
"Transformasi layanan dan investasi infrastruktur juga turut mendorong kinerja positif. Sejumlah proyek strategis yang telah berjalan di pelabuhan utama seperti Makassar, Bitung, dan Ambon mulai menunjukkan dampak terhadap kelancaran arus barang dan peningkatan kepercayaan pelanggan," tambahnya.
Pelindo Regional 4 menyebut capaian awal tahun ini menjadi dasar dalam menyongsong tantangan berikutnya. Perusahaan akan terus mendukung pertumbuhan logistik dan perdagangan kawasan timur.
“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat peran pelabuhan sebagai trade facilitator dan pendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Capaian triwulan I secara konsolidasi menjadi modal kuat untuk menghadapi tantangan di triwulan-triwulan berikutnya,” ucap Abdul Azis.
Berdasarkan data resmi, kenaikan arus barang, kapal, dan penumpang terjadi secara konsolidasi. Pertumbuhan ini turut memperkuat peran pelabuhan dalam mendukung ekspor komoditas unggulan, termasuk kelapa sawit.
Seiring peningkatan tersebut, Pelindo Regional 4 memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak. Upaya ini dilakukan untuk membentuk ekosistem logistik yang andal dan efisien.
Sepanjang triwulan I 2025, komoditas unggulan seperti kelapa sawit menjadi salah satu penopang pertumbuhan. Volume peti kemas meningkat beriringan dengan geliat aktivitas ekspor-impor dari pelabuhan-pelabuhan utama.***