Yoony, Bioteknologi Sawit Masa Depan Industri Berkelanjutan

Yoony mengungkapkan bahwa bioteknologi sawit dapat membuat industri lebih berkelanjutan dengan mengubah produk bernilai rendah menjadi bernilai tinggi

BERITA

Arsad Ddin

4 Desember 2024
Bagikan :

Nusa Dua, HIASAWIT - Dalam gelaran Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) 2024 yang diadakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), inovasi bioteknologi berbasis sawit menjadi salah satu topik utama yang dibahas.

Yoony Ang Setiady, seorang pakar bioteknologi, menyampaikan pemaparannya tentang bagaimana bioteknologi dapat mengubah industri sawit menjadi lebih berkelanjutan dan bernilai tinggi.

“Banyak sekali yang bisa bioteknologi bawa untuk industri ini, menjadi lebih sustainable, menjadi lebih value edit, kita bisa pakai low-value untuk menjadi sesuatu yang high-value produk,” ucap Yoony, menggarisbawahi peran penting bioteknologi dalam meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam pengelolaan kelapa sawit.

Dalam sesi tersebut, Yoony menjelaskan bahwa penerapan teknologi bioteknologi dalam industri sawit tidak hanya membantu dalam meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan produk turunan sawit yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah **Coating Glossy** berbasis minyak sawit, yang digunakan untuk memperpanjang kesegaran buah lokal yang merupakan hasil riset dari Wiwik Handayani, ST., MT., dkk dari BRIN.

“Dengan penambahan biaya Rp 200-Rp 300 untuk aplikasi Coating Glossy berbasis sawit untuk menahan kesegaran produknya akan meningkatkan peluang ekonomi yang signifikan bagi petani buah hortikultura,” ungkap Wiwik.

Teknologi ini dinilai sangat relevan, terutama bagi petani buah yang kerap mengalami kerugian akibat masa simpan buah yang singkat, terutama buah klimaterik seperti mangga dan alpukat.

Teknologi ini juga mampu memperpanjang masa simpan buah hingga dua minggu pada suhu ruang dan satu bulan pada suhu dingin. Ini memberikan keuntungan lebih bagi petani dan pelaku industri hortikultura, karena mengurangi risiko kerugian akibat kerusakan buah selama proses distribusi.

“Penggunaan Coating Glossy berbasis turunan minyak sawit tidak hanya memperpanjang masa simpan buah, tetapi juga meningkatkan daya saing produk buah lokal Indonesia di pasar global. Teknologi ini memiliki prospek untuk dikomersialkan dengan potensi besar meningkatkan ekspor buah lokal Indonesia,” tandasnya.

Dalam acara tersebut, Bakti Wibowo dari Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) juga menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya riset bioteknologi sawit.

“Kita mengharapkan bahwa apa yang dilakukan akan memberikan dampak yang positif, untuk semua. Tentu kita paham butuh waktu, effort, dan butuh dukungan dari industri untuk bisa up skill lebih besar. Kami dari asosiasi juga akan selalu mendukung upaya riset berbasis sawit ini agar bisa menjadi skala yang komersial,” ungkap Bakti.

Dengan hadirnya berbagai hasil riset dalam PERISAI 2024, BPDPKS dan para peneliti berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan industri sawit yang berkelanjutan melalui inovasi berbasis riset, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.***

Bagikan :

Artikel Lainnya