Dr. Delima Azahari Bersama Delegasi HKTI Hadiri Sarasehan Ekonomi Bahas Dampak Tarif Trump terhadap Komoditas Unggulan Indonesia seperti Sawit

Forum Sarasehan Ekonomi di Jakarta membahas tantangan perdagangan global akibat Tarif Trump. Komoditas strategis Indonesia seperti sawit turut menjadi perhatian dalam pertemuan ini.

BERITA

Arsad Ddin

10 April 2025
Bagikan :
Dr. Delima Azahari (tengah) bersama delegasi HKTI saat menghadiri Sarasehan Ekonomi membahas dampak Tarif Trump, Selasa (08/04/2025). (Foto: Istimewa)

Jakarta, HAISAWIT – Kebijakan dagang Amerika Serikat yang dikenal sebagai Tarif Trump dinilai berdampak langsung terhadap komoditas ekspor unggulan Indonesia seperti kelapa sawit, kopi, karet, dan produk pertanian lainnya.

Pengenaan tarif impor tinggi oleh AS membuat Indonesia perlu menyiapkan strategi untuk melindungi kepentingan petani, pelaku usaha pertanian, dan industri berbasis komoditas unggulan.

Dalam forum Sarasehan Ekonomi yang digelar pada Selasa (08/04/2025), berbagai pihak membahas langkah konkret menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah tekanan kebijakan dagang global.

Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan perlunya memperkuat kemandirian ekonomi melalui industrialisasi, swasembada pangan, dan energi, sebagai respons terhadap situasi global yang tidak bersahabat.

Delegasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) turut hadir dalam sarasehan tersebut, termasuk di antaranya Wakil Ketua Umum Dr. Delima Hasri Azahari.

Kehadiran HKTI dalam forum ini membawa perspektif dari sektor pertanian rakyat, khususnya terkait dampak kebijakan tarif impor terhadap para petani dan UKM agribisnis.

HKTI menyampaikan pandangan bahwa Indonesia perlu memperkuat daya saing ekspor pertanian, tidak hanya melalui peningkatan produksi, tetapi juga lewat hilirisasi dan perlindungan pasar domestik.

Komoditas kelapa sawit menjadi salah satu perhatian utama karena memiliki kontribusi besar terhadap devisa negara dan menjadi sumber penghidupan jutaan petani di berbagai daerah.

Dalam policy brief yang dibawa HKTI, sejumlah strategi ditawarkan, termasuk penguatan tata niaga, diversifikasi pasar ekspor, serta kerja sama lintas sektor untuk memperkuat daya tahan ekonomi pertanian nasional.

Forum ini menjadi ruang bertemunya pemerintah, pelaku industri, dan organisasi tani dalam menyusun langkah kolektif menghadapi kebijakan proteksionis dari negara-negara mitra dagang utama.

Isu utama dalam forum ini adalah perlunya langkah strategis menghadapi kebijakan proteksionis seperti Tarif Trump, terutama untuk melindungi komoditas unggulan Indonesia seperti kelapa sawit agar tetap kompetitif di pasar global.***

Bagikan :

Artikel Lainnya