Harga Minyak Sawit Stabil pada 2025, MPOB Prediksi Pasokan CPO

Dengan stok awal minyak sawit yang rendah dan harga yang kuat sebagai dasar, MPOB memproyeksikan harga CPO rata-rata antara RM4.000 hingga RM4.300 per ton pada tahun 2025. Harga ini diproyeksikan setelah mencatat rata-rata RM4.179,50 per ton pada tahun 2024 dan RM3.809,50 per ton pada tahun 2023

BERITA

HLS Redaksi

16 Januari 2025
Bagikan :

Kuala Lumpur, HAISAWIT - Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) memperkirakan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun cerah yang menjanjikan bagi industri kelapa sawit di Malaysia. Pasokan global yang ketat dan permintaan yang kuat diperkirakan akan menjaga stabilitas harga minyak sawit mentah (CPO).

Direktur Jenderal MPOB, Datuk Dr Ahmad Parveez Ghulam Kadir, mengungkapkan bahwa "Dengan stok awal minyak sawit yang rendah dan harga yang kuat sebagai dasar, MPOB memproyeksikan harga CPO rata-rata antara RM4.000 hingga RM4.300 per ton pada tahun 2025. Harga ini diproyeksikan setelah mencatat rata-rata RM4.179,50 per ton pada tahun 2024 dan RM3.809,50 per ton pada tahun 2023," ucapnya.

Ahmad Parveez juga menyebutkan bahwa "Mandatori biodiesel 40 (B40) di Indonesia, yang awalnya dijadwalkan berlaku pada 1 Januari 2025, akan mengurangi ketersediaan minyak sawit untuk ekspor, sehingga memperketat pasokan global. Selain itu, peningkatan permintaan biodiesel di Amerika Serikat dan perubahan pola produksi pertanian di negara tersebut juga akan memperburuk kekurangan pasokan minyak nabati global," tambahnya.

MPOB memperkirakan produksi CPO Malaysia akan meningkat sedikit dari 19,34 juta ton pada 2024 menjadi 19,5 juta ton pada 2025. Ekspor minyak sawit diperkirakan meningkat dari 16,9 juta ton pada 2024 menjadi 17,3 juta ton pada 2025, dengan stok diproyeksikan turun dari 1,7 juta ton menjadi 1,6 juta ton.

Ahmad Parveez menegaskan bahwa MPOB akan terus fokus pada keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan, stabilitas ekonomi, dan tanggung jawab sosial dalam sektor kelapa sawit. “Kementerian dan lembaga akan terus bekerja sama erat untuk menangani masalah lingkungan sambil mempromosikan stabilitas ekonomi dan sosial, memastikan masa depan yang berkelanjutan dan seimbang bagi industri ini,” tandas Ahmad Parveez.


Bagikan :

Artikel Lainnya