Harga TBS Turun Usai Lebaran, Wagub Bengkulu Mian Lakukan Sidak ke PKS

Harga TBS sawit di Bengkulu mengalami penurunan pasca Idulfitri. Wakil Gubernur Mian lakukan sidak ke pabrik sawit untuk memastikan stabilitas harga dan melindungi kepentingan petani.

BERITA

Arsad Ddin

15 April 2025
Bagikan :

Wakil Gubernur Bengkulu Mian melakukan saat inspeksi harga TBS di Bengkulu Utara, Rabu (9/4/2025). (Foto: Doc. Media Center Pemprov Bengkulu)

Bengkulu, HAISAWIT – Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Mian, melakukan inspeksi mendadak ke salah satu pabrik kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara pada Rabu (9/4/2025).

Langkah ini dilakukan sebagai respons atas turunnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di wilayah Bengkulu dalam sepekan terakhir.

Pasca Idulfitri, harga TBS sawit dilaporkan menurun sekitar Rp300 dari harga sebelumnya, yang sempat berada di kisaran Rp3.000 per kilogram.

Dalam kunjungannya, Mian menyambangi Pabrik Kelapa Sawit PT Alno Agro Utama Sumindo Oil Mill untuk melihat langsung proses pembelian dan pengolahan TBS dari petani.

Menurutnya, pemerintah daerah perlu melakukan langkah cepat agar penurunan harga ini tidak semakin menimbulkan keresahan di kalangan petani.

“Jangan sampai kebijakan Donald Trump yang menaikkan bea masuk 32 persen ini dijadikan alasan utama. Padahal, berdasarkan data, ekspor CPO ke Amerika hanya sekitar 15 persen, tidak lebih dari itu,” ujarnya, dikutip Selasa (15/04/2025).

Ia menambahkan bahwa harga di tingkat petani harus mendapatkan perhatian lebih agar tidak merugikan para pekebun sawit lokal.

“Kami berharap harga di tingkat petani bisa dijaga. Kalau pun harga pasar internasional turun, ikuti dengan penyesuaian yang wajar. Pemerintah harus hadir di tengah masyarakat," ucap Mian dalam sesi wawancara usai kunjungan.

Selain itu, ia menyorakkan pentingnya koordinasi antara pabrik dan pemangku kepentingan daerah untuk menjaga keseimbangan harga yang layak bagi petani.

Sebelumnya, grafik harga TBS sempat stabil, namun sejak sepekan pasca Lebaran, mulai mengalami penurunan ke angka Rp2.800 bahkan Rp2.700 per kilogram.

Situasi ini menjadi perhatian serius, mengingat peran petani sawit yang cukup besar dalam struktur ekonomi lokal Bengkulu, terutama di wilayah utara.

“Soal penurunan harga sawit sebesar Rp300 dalam sepekan terakhir ini sudah ramai diperbincangkan. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” lanjut Mian saat memberi pernyataan.***

Bagikan :

Artikel Lainnya