PT Rea Kaltim Plantations Memperkuat Komitmen terhadap Petani Sawit Swadaya dan Masyarakat melalui Program SHINES

REA meresmikan dua kesepakatan penting dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk Program SmallHolder INclusion for Ethical Sourcing(SHINES), yang disusul dengan MoU lainnya untuk proyek SHINES-Koltiva

BERITA

HLS Redaksi

12 Februari 2025
Bagikan :

Balikpapan, HAISAWIT (6/2/2025) — PT REA KALTIM PLANTATIONS (REA) terus memperluas komitmennya untuk memberdayakan petani sawit swadaya dan masyarakat setempat melalui kemitraan strategis yang bertujuan meningkatkan mata pencaharian serta mendukung produksi minyak sawit berkelanjutan. Hari ini, REA meresmikan dua kesepakatan penting dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk Program SmallHolder INclusion for Ethical Sourcing(SHINES), yang disusul dengan MoU lainnya untuk proyek SHINES-Koltiva. Kedua MoU ini melibatkan lima koperasi di sekitar wilayah operasi REA dan menegaskan komitmen koperasi untuk mendorong pertumbuhan industri sawit yang berkelanjutan dan inklusif.

Salah satu program unggulan dalam strategi pemberdayaan petani sawit swadaya REA adalah Program SmallHolder INclusion for Ethical Sourcing (SHINES), yang diluncurkan pada 10 Oktober 2024. Program ini bertujuan untuk membantu petani sawit swadaya menghadapi tantangan dalam memenuhi persyaratan regulasi dan pasar yang semakin berkembang. Fokus utama SHINES adalah membantu petani sawit swadaya mencapai kepatuhan terhadap Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) dan memperoleh sertifikasi RSPO dan ISPO, dan memastikan mereka tetap menjadi bagian integral dari rantai pasokan minyak sawit berkelanjutan global.
SHINES mengadopsi pendekatan holistik yang mencakup kepatuhan terhadap regulasi, inklusivitas, perlindungan hutan, dan peningkatan mata pencaharian petani sawit swadaya. Sebagai bagian dari implementasi komitmen ini, REA menandatangani MoU dengan lima koperasi: Koperasi Perkebunan Belayan Sejahtera, Koperasi Perkebunan Gotong-Royong, Koperasi Perkebunan Tunas Harapan, Koperasi Perkebunan Bina Wana Sejahtera, dan Koperasi Karya Penoon. Kesepakatan ini mendukung sekitar 600 petani sawit swadaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Melalui SHINES, petani sawit swadaya akan memperoleh pelatihan, dukungan teknis, serta akses praktik perkebunan berkelanjutan. Setelah implementasi regulasi EUDR pada akhir tahun ini, petani yang terlibat dalam SHINES akan memperoleh insentif pasar untuk kepatuhan mereka, yang akan memperluas peluang ekonomi mereka.


Sebagai bagian dari penandatanganan MoU SHINES, REA juga menyepakati kerja sama dengan Koltiva, perusahaan agritech terkemuka yang berfokus pada ketelusuran rantai pasok, guna mendukung implementasi program ini. Melalui kolaborasi ini, Koltiva akan memberikan pelatihan mendalam kepada petani sawit swadaya, termasuk keterampilan pemetaan poligon, penerapan sistem ketertelusuran, adopsi praktik perkebunan berkelanjutan (GAP), serta membantu petani dalam mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk memperoleh Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB). Inisiatif ini tidak hanya membantu petani dalam memenuhi kewajiban regulasi, tetapi juga meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan jangka panjang petani sawit swadaya.

Dalam kegiatan penandatanganan, Bremen Yong, Group Chief Sustainability Officer, menyatakan, "Komitmen jangka panjang kami terhadap petani sawit swadaya dan masyarakat bukan hanya soal kepatuhan terhadap regulasi. Kami berfokus pada memastikan masa depan petani sawit swadaya dalam industri yang berkembang pesat ini. Dengan memperkuat kerja sama dengan koperasi dan mitra seperti Koltiva, kami menjamin petani sawit swadaya tetap terlibat dalam industri minyak sawit berkelanjutan."

Taufik, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kukar menambahkan, “Kami sangat mendukung upaya PT REA KALTIM PLANTATIONS dalam memajukan koperasi dan petani sawit swadaya. Mengingat  koperasi dan petani sawit swadaya adalah bagian dari UKM (usaha kecil menengah) yang menjadi target sasaran dari berbagai instansi pemerintah.

Penandatangan kesepahaman ini merupakan bagian dari proses keberlanjutan melalui SHINES program, agar petani sawit swadaya yang berdekatan dengan PT REA KALTIM PLANTATIONS dapat semakin terberdayakan dengan baik, produksinya bisa di kirimkan ke Uni Eropa maupun pasar global lainnya. Semoga masing-masing pihak dapat menjaga komitmen kesepahaman ini agar tujuannya petani bisa “bersinar”. Pemerintah mendukung dan siap berkolaborasi dengan PT REA KALTIM PLANTATIONS dan Koperasi – Koperasi yang ada. Kami akan menjadikan kegiatan hari ini sebagai contoh bagi perusahaan lainnya.”

Suhartono, Plt Camat Kembang Janggut juga menyatakan, “Kami sangat mendukung apa yang di lakukan oleh PT REA KALTIM PLANTATIONS. Semoga dengan adanya program ini dapat membantu petani dan koperasi untuk memperoleh skema sertifikasi yang ada di pasar global”.Dengan penandatanganan MoU ini, Program SHINES secara resmi akan memulai kegiatannya pada awal tahun 2025, mencakup tetapi tidak terbatas pada pemetaan lahan petani swadaya, peningkatan kapasitas, serta pendampingan petani dalam pengurusan dokumen legal untuk proses sertifikasi RSPO dan EUDR.

SHINES akan memantau kemajuan melalui hasil yang terukur, termasuk jumlah petani swadaya yang tersertifikasi, luas hektare hutan yang terlindungi, serta peningkatan insentif pasar bagi minyak sawit berkelanjutan.Dalam tiga tahun ke depan (2025–2027), program SHINES bertujuan untuk mendukung proses sertifikasi, mendorong praktik GAP (Good Agricultural Practices) yang berkelanjutan, melindungi keanekaragaman hayati, dan menjaga kelestarian hutan lokal. Pada akhirnya, program ini bertujuan untuk mendorong inklusivitas dengan memberdayakan petani swadaya serta memperkuat ketahanan ekonomi di seluruh rantai pasokan kami.

Bagikan :

Artikel Lainnya