
Bali, HAISAWIT - Sawit Setara bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menggelar diskusi “Workshop Nasional untuk Dorong UMKM Sawit Dukung Ketahanan Pangan” di Bali. Hal ini penting mengingat sawit kini telah menjadi berbagai produk turunan dan itu dikelola oleh pelaku UKMK. Langkah ini dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong pelaku Usaha Kecil Menengah Koperasi (UKMK) sebab harus diakui bahwa pelaku UKMK ikut menggerakkan ekonomi nasional.
Menurut Kadiv UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Helmi Muhansah bahwa sawit itu tidak dominan dengan perusahaan besar saja tapi juga disana terdapat banyak pelaku kecil baik itu petani ataupun pelaku UMKM yang mengolah sawit menjadi berbagai produk. “Bahkan dengan mendorong pelaku UMKM sama dengan menumbuhkan kewirausahawan dan enterprdenurship dan itu sejalan dengan program Presiden Prabowo,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawi Indonesia (APKASINDO), Dr. Gulat Manurung, C.IMA menegaskan "Suka tidak suka harus diakui bahwa kita hidup dari sawit itu mulai bangun tidur hingga mau tidur. Jadi kita memilih Bali untuk melakukan workshop ini karena Bali sangat seksi unttuk mengkampanyekan bahwa sawit itu Baik. Sebab selama ini sawit selalu di isukan dengan hal-hal yang negatif. Padahal harus diakui bahwa ekonomi kitab isa berlari kencang terlebih saat Covid-19 itu karena sawit,” ucapnya.
Ia juga menambahkan “Bahkan dari angka stastik, 23 dari 100 yang berkunjung (pengunjung domestik) ke Bali itu erat kaitannya dengan sektor sawit baik di hulu ataupun di hilir. Baik itu petani, pengusaha ataupun supporting seperti penjual alat-alat atau pupuk sawit dan lainnya,” tambah Gulat.
Tidak hanya itu, Gulat menegaskan, tujuan kita semua sama, yakni di era Pressiden Prabowo untuk mendorong kemandirian pangan, dan kemandirian energi diantaranya melalui sawit. Bahkan sawit dan pariwisata menjadi tonggak paling penting dalam menjaga dan dorong ekonomi nasional.
Jadi APKASSINDO selaku asosiasi petani sawit yang tersebuar dari Aceh hingga Papua memiliki website sawitsetara.co yang terus-menerus tanpa hentinya untuk mengkampanyekan sawit baik dari hulu hingga hilir.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Ka DiskopUKM) Kabupaten Badung I Made Widiana, S.Sos.,M.Si mengakui bahwa sawit ikut berkontribusi terhadap pangan. Bahkan kalau tidak ada sawit bagaimana dengan perekonomian di Indonesia ini. “Salah satunya yakni Miyakita yang berasal dari sawit, kalau kita mengandalkan kelapa kemungkinan saat ini akan kekurangan minyak kelapa, dan kebutuhan akan minyak goreng untuk pelaku UMKM di Bali ini cukup besar,” jelasnya.
Sehingga dalam hal ini Widiana menyambut baik dari kegiatan yang digelar oleh sawitsetara dan BPDP sehingga pelaku UMKM bisa melakukan tukar pendapat dengan para pemangku kepentingan dan pelaku usaha skala besar baik pelaku lokal di Bali ataupun pelaku Nasional.
Sebab harus diakui bahwa produk sawit beraneka ragam tidak hanya untuk pangan dan energi saja tetapi juga bisa untuk produk kecantikan dan kesehatan. Terbukti, yang hadir dalam workshop adalah rata-rata pelaku UMKM yang berasal dari wilayah Bali dan sekitarnya serta mahasiswa.
Sehingga dalam hal ini, I Made berharap kegiatan ini tidak hanya sampai disini saja, semoga ada tindak lanjutnya. Diharapkan kedepan bisa membangun pabrik kelapa sawit (PKS) kemudian bekerja sama dengan Kabupaten Badung dan sawitsetara.
“Semoga kita bisa menjalin kerja sama secara berkelanjutan sehingga hal ini bisa menunjang perekonomian ketahanan pangan secara nasional, sesuai apa yang menjadi target dari Presiden Prabowo dalam rangka mengawal ketahanan pangan nasional, salah satunya dengan sawit,” pungkas I Made.