Hadiri Temu UKMK di Solo, CEO Batik Sawit Sm-art Batik Ajak UKMK Optimalkan Potensi Sawit Indonesia

-

BERITA

April

29 Mei 2024
Bagikan :

Solo - Majalah Sawit Indonesia melalui dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan kegiatan Temu UKMK dan Promosi Sawit Baik di Solo, Jawa Tengah, pada 20 Mei 2024. Peserta dalam kegiatan ini terdiri dari 120 UKMK Solo, baik dari sektor kuliner, fesyen, maupun kerajinan. Kegiatan diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua panitia, Qayuum Amri, sebelum dibuka secara resmi oleh Gatot Sutanto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Surakarta, yang mewakili Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.

Qayuum Amri dalam sambutannya menyampaikan bahwa Majalah Sawit Indonesia dan BPDPKS telah bekerja sama untuk mendukung pemberdayaan pelaku UKMK, khususnya di Solo. “Kegiatan Temu UKMK Sawit telah kami laksanakan juga pada tahun 2023. Tahun ini, kami mengadakan kegiatan serupa sebagai bagian dari edukasi mengenai manfaat serta kontribusi kelapa sawit bagi Indonesia,” kata Qayuum. Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber-narasumber kompeten di bidangnya. Penyampaian materi dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama diisi oleh Wahyu Kristina (Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Surakarta), Helmi Muhansyah (Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi BPDPKS), dan perwakilan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Surakarta) yang berbicara terkait kebijakan.

Sementara pada sesi kedua diisi oleh Dr. Maria Ulfah (Wakil Rektor I INSTIPER Yogyakarta), Miftahudin Nur Ihsan (CEO Batik Sawit Sm-art batik), dan Janthi (Koordinator Jaringan Perempuan Usaha Kecil) selaku praktisi lapangan dan pelaku UKMK Sawit. Dalam paparannya, Miftahudin Nur Ihsan, menceritakan perjalanan pengembangan industri batik sawit yang dilakukannya mulai bulan September 2023. Batik Sawit sendiri merupakan proyek terbaru yang dilakukan CV. Smart Batik Indonesia (Sm-art Batik) setelah menjalin kemitraan dengan BPDPKS. Saat ini, Batik Sawit Sm-art Batik telah mulai dikenal luas dan telah melibatkan 56 pembatik dalam proses produksinya. Ihsan juga menjelaskan pengembangan terus dilakukan perusahaannya sebagai komitmen untuk mendukung hilirisasi sawit dalam negeri “Kami awali dengan membuat formulasi malam sawit. Kemudian berlanjut dengan riset pewarnaan dari sawit, dan saat ini mengembangkan ratusan motif bernuansa sawit,” kata alumni penerima beasiswa LPDP tersebut.

Pada akhir sesi, Ihsan berpesan kepada pelaku UKMK yang hadir untuk ikut memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi dari produk turunan sawit. “Bapak, Ibu, mari kita bersama-sama mencoba memanfaatkan potensi dari produk turunan sawit. Kalau di industri kuliner, saat ini yang sedang naik adalah minyak merah. Sementara di sektor kerajinan ada banyak potensi yang belum dioptimalkan, seperti lidi sawit, serat, pelepah, dan lain-lain. Semoga bisnis kita semakin berkembang dan memberikan manfaat untuk lebih banyak orang” kata lulusan terbaik konsentrasi entrepreneurship Magister Manajemen UGM tersebut.

Bagikan :

Artikel Lainnya